ANALISIS RASIO KOMPOSISI VOLUME KEROSEN DAN MINYAK PELUMAS PADA PROSES UPGRADING BROWN COAL (UBC) TERHADAP NILAI KALOR BATUBARA

LOWINSKY, MONICA (2021) ANALISIS RASIO KOMPOSISI VOLUME KEROSEN DAN MINYAK PELUMAS PADA PROSES UPGRADING BROWN COAL (UBC) TERHADAP NILAI KALOR BATUBARA. Other thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.

Full text not available from this repository. (Request a copy)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara produsen batubara terbesar di dunia setelah China, USA, India, dan Australia dengan sumber daya batubara peringkat rendah sebesar 34.320 juta ton pada tahun 2015. Batubara peringkat rendah merupakan batubara dengan nilai kalor dibawah 4000kcal/kg. Rendahnya nilai kalor pada batubara ini disebabkan karena adanya kandungan kadar air total (air bawaan dan air bebas) yang tinggi yaitu sekitar 40%. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya peningkatan nilai kalor dengan prinsip penghilangan kadar air total dalam batubara yang salah satunya adalah Upgraded Brown Coal (UBC). Pada proses UBC, kandungan moisture dalam batubara peringkat rendah dihilangkan dengan cara pemanasan (dewatering) di dalam media minyak yang bahan utamanya adalah minyak ringan (light oil) dan minyak berat. Proses ini dilaksanakan pada suhu 200oC dengan proporsi batubara ukuran 60 mesh dan kerosin adalah 1:1 dengan perbandingan proporsi minyak pelumas 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5% berat batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio komposisi volume kerosen dan minyak pelumas yang paling optimal pada proses Upgrading Brown Coal (UBC) dengan perbandingan batubara : kerosin : minyak pelumas 1:1:0,5%, 1:1:1%, 1:1:1,5%, 1:1:2% dan 1:1:2,5% berdasarkan hasil analisis sebelum dilakukan UBC diketahui kandungan inherent moisture sampel batubara sebesar 19,58% dan nilai kalor sebesar 3814,7810 Cal/gr. Setelah dilakukan UBC diketahui terjadi peningkatan nilai kalor yang cukup signifikan pada rasio komposisi volume kerosin dan minyak pelumas 1:1;2,5% dan penurunan inherent moisture menjadi menjadi 8,92%. Pada sampel batubara dengan rasio komposisi volume kerosen dan minyak pelumas 1:1:0,5%, 1:1:1%, 1:1:1,5%, 1:1:2% dan 1:1:2,5% berturut-turut mengalami kenaikan nilai kalor menjadi 6290,3176 Cal/gr, 6822,8717 Cal/gr, 7207,1649 Cal/gr, 7479,0601 Cal/gr, dan 7962,7717 Cal/gr sedangkan nilai inherent moisture turun menjadi 15,26%, 14,69%, 11,57%, 10,57%, dan 9,92%. Kenaikan nilai kalor yang paling optimal terjadi pada sampel batubara dengan rasio komposisi volume kerosin dan minyak pelumas 1:1:2,5%. Hal ini disebabkan oleh volume minyak pelumas yang masuk kedalam pori-pori batubara pada proses slurry dewateringsebagai coating agent atau stabilisator air bawaan batubara yang telah teruapkan bersamaan dengan uap kerosin yang mengalir pada pipa kondenser sehingga terjadi sistem kondensasi uap kerosin dan inherent moisture secara gravitasi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Lignit atau Brown Coal, UBC, Nilai Kalor, Inherent Moisture, Kerosen, Minyak Pelumas.
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Chemical Engineering > Undergraduate Theses
Depositing User: Mr Bambang Anthony
Date Deposited: 09 Jan 2023 01:47
Last Modified: 09 Jan 2023 01:47
URI: http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/11114

Actions (login required)

View Item View Item