BIOFUEL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) MELALUI PROSES THERMAL CRACKING ADSORBSI DAN DISTILASI

WULANDARI, DAYA (2022) BIOFUEL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) MELALUI PROSES THERMAL CRACKING ADSORBSI DAN DISTILASI. Other thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.

[img] Text
a. Cover.pdf

Download (486kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
b. Bab I.pdf

Download (60kB)
[img] Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
c. Bab II.pdf

Download (677kB)
[img] Text (BAB III METODOLOGI PENELITIAN)
d. Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (224kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
e. Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (399kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
f. Bab V.pdf

Download (36kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
g. Daftar Pustaka.pdf

Download (146kB)

Abstract

Penggunaan sumber energi terbarukan berupa bahan bakar nabati (BBN) perlu ditingkatkan. Mengingat kebutuhan akan sumber bahan bakar yang berasal dari fosil setiap tahun makin meningkat dan bahan bakar tersebut terbatas dan mahal, mendorong berbagai penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih murah, ramah lingkungan, dan dari bahan alam yang sifatnya terbarukan. Tandan kosong kelapa sawit merupakan sumber bioenergi yang berpotensi karena mengandung lignoselulosa (selulosa, hemiselulosa dan lignin) sehingga dapat dikonversi menjadi biofuel melalui proses thermal cracking, adsorbsi dan distilasi. Thermal cracking adalah penguraian kandungan kimia biomassa dengan pemanfaatan panas tanpa ada campuran oksigen pada temperatur 200oC–600oC. Penelitian ini bertujuan mendapatkan karakteristik bahan baku tandan kosong kelapa sawit berupa proksimat, ultimat, lignin dan biofuel yang dihasilkan serta bagaimana dampaknya terhadap lingkungan ditinjau dari Life Cycle Assessment (LCA). Penelitian dilakukan dengan menggunakan thermal cracking reactor yang didesain agar suhunya dapat dikendalikan pada level 300oC, 350oC, 400oC dan 450oC. Hasil penelitian didapatkan karakteristik bahan baku tandan kosong kelapa sawit dari proksimat memiliki kadar air 13,66 %, kadar abu 8,74 %, zat terbang 58,66% dan karbon tetap 18,90%. Kadar air ini tergolong cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena proses pengeringan pada bahan belum berjalan sempurna. Hasil ultimat menunjukkan bahwa tandan kosong memiliki kadar C sebesar 54,45%, kadar H sebesar 5,00%, dan kadar O sebesar 16,27% hal ini menunjukkan bahwa rasio atom C, H, O yang dimiliki oleh tandan kosong memenuhi untuk dijadikan bahan baku Bio-oil. Rasio atom yang diperoleh dari hasil analisa ultimat dapat digunakan untuk menunjukkan besarnya nilai kalor yang dapat digunakan untuk bahan bakar tertentu. Semakin kecil nilai rasio atom yang terkandung, maka nilai kalor yang terkandung dalam suatu bahan bakar tertentu akan semakin signifikan. Kadar lignin, untuk penghilangan kadar lignin dilakukan dengan metode Klason melalui 4 tahapan maka didapatkan kadar lignin tanpa delignifikasi 24,87%, penambahan aquadest 18,71%, penambahan HCl 5% 15,34% dan HCl 10% 14,49%. Kandung kadar lignin dalam bahan baku berpengaruh terhadap bio-oil yang dihasilkan, dimana semakin tinggi kadar lignin dapat menghambat proses konversi menjadi biofuel. Delignifikasi HCl 10% menjadi tahapan proses preatreatment sebelum proses thermal cracking. Proses thermal cracking terbentuk uap, uap kemudian di kondensasi untuk mendapatkan bio-oil. Bio-oil yang terbentuk diendapkan agar terpisah dari tar, untuk mendapatkan kualitas bio-oil yang baik tidak mengandung tar dilakukan adsorbsi dengan adsorben zeolit yang telah diaktivasi dengan HCl. Perbandingan sifat fisik bio-oil sebelum dan sesudah adsorbsi memiliki perbedaan warna dari hitam kecoklatan menjadi kuning. Bio-oil yang telah diadsorbsi didistilasi untuk memisahkan fraksi berat dan ringan untuk menjadi biofuel. Temperatur 450oC pada thermal cracking merupakan kondisi mendekati optimum, hal ini dikarenakan ketika temperatur dinaikkan maka proses cracking akan lebih mudah dan terjadi secara optimal. Bio-oil yang dihasilkan pada penelitian ini dilakukan uji karakteristik densitas (927-1086,68Kg/m3), viskositas kinematik (1,17-1,43 mm2/s), dan titik nyala (66,00-70.23oC) dimana nilai-nilai ini mendekati dengan standar SNI 8220-2017. Produk biofuel yang dihasilkan didominasi oleh senyawa C5-C15 (45,07%) menurut hasil analisa dengan GC-MS. Proses persiapan bahan baku, preatreatment dan thermal cracking dilakukan Life Cycle Assessment. Hasil penelitan menunjukan bahwa produksi biofuel dari tandan kosong kelapa sawit melalui proses thermal cracking menggunakan aplikasi simapro V.9 dengan metode Impact 2002+ memiliki dampak terhadap lingkungan yang paling besar yaitu 131,10013 kg CO2 eq. Proses thermal cracking yang menjadi environmental hotspot adalah penggunaan listrik dari PLN dan zat kimia yang keluar dari proses.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Adsorbsi, Biofuel, Tandan Kosong Kelapa Sawit, Thermal Cracking Kepustakaan: 46 (1977-2021)
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Chemical Engineering > Undergraduate Theses
Depositing User: Mr M. Tommy Trianda
Date Deposited: 22 Aug 2023 02:23
Last Modified: 22 Aug 2023 02:23
URI: http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/14157

Actions (login required)

View Item View Item