HOKA, ROSA (2023) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK BERBASIS IOT SEBAGAI SOLUSI PADA BUDIDAYA TANAMAN ANGGUR DI DAERAH PERKOTAAN. Other thesis, UPT PERPUSTAKAAN POLSRI.
|
Text
COVER-LA ROSAHOKA.pdf Download (972kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I-LA ROSAHOKA.pdf Download (238kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
BAB II-LA ROSAHOKA.pdf Download (824kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB III RANCANG BANGUN)
BAB III-LA ROSAHOKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (935kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV-LA ROSAHOKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V-LA ROSAHOKA.pdf Download (118kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA-LA ROSAHOKA.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN-LA ROSAHOKA.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Tanaman Anggur merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di daerah dataran tinggi. Tinggi tempat penanaman anggur yang optimum adalah 0 – 300 mdpl untuk semua jenis anggur untuk dataran rendah tetapi untuk dataran tinggi tanaman anggur dapat tumbuh pada ketinggian 1 – 1.000 mdpl. Tanaman anggur juga membutuhkan pH berkisar 5,5-7,3. Dengan curah hujan yang optimum adalah 800 mm/tahun dan suhu rata-rata maksimal pada siang hari 30-32ºC dan minimal 23ºC dengan kelembapan udara 55-80%. Untuk menanam anggur dalam kondisi lingkungan yang berbeda, dengan tempat asalnya maka diperlukan pengaturan kondisi yang sesuai dengan lingkungan tanaman cabai tersebut, yaitu dengan memperhatikan kondisi kelembaban tanah, kelembaban udara, PH tanah. Penyiraman, fogging, dan pemberian nutrisi secara manual akan menjadi permasalahan sendiri bagi petani, karena akan banyak memerlukan waktu dan tenaga, serta jumlah volume air yang akan terbuang. Maka karena itulah, dengan menggunakan metode tersebut secara manual kurang efektif dilakukan, sehingga dari itu diperlukan lah suatu pengendalian secara otomatis untuk penyiraman, fogging, dan pemberian nutrisi pada tanaman anggur. Pada Laporan Akhir ini dilakukan dengan menggunakan sensor DHT 21, Soil Moisture Sensor YL 69, NodeMCU, LCD, relay, pompa, dan valve, dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa sistem ini sudah bekerja dengan baik, dimana ketika Soil Moisture Sensor YL 69 mendeteksi kelembaban tanah dengan presentase <38%, sementara itu ketika DHT 21 mendeteksi kelembaban udara dengan presentase <40%, dan pemberian nutrisi terjadwal 2 minggu 1 kali, maka akan menyebabkan mikrokontroler mengirimkan perintahnya kepada pompar agar aktif, sehingga dilakukanlah proses penyiraman pada tanaman anggur.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anggur, Penyiraman Otomatis, Fogging, Pemberian Nutrisi, Internet of Things, NodeMCU 8266, Soil Moisture Sensor YL 69, DHT 21. |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Electrical Engineering > Undergraduate Theses |
Depositing User: | Mr Bambang Anthony |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 02:06 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 02:06 |
URI: | http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/15849 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |