Konversi Selulosa Menjadi Glukosa Dari Limbah Kulit Nangka Melalui Hidrolisis Asam Sebagai Bahan Baku Bioetanol

Musiyanti, Siti Firda (2025) Konversi Selulosa Menjadi Glukosa Dari Limbah Kulit Nangka Melalui Hidrolisis Asam Sebagai Bahan Baku Bioetanol. Diploma thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.

Preview	Text (Cover) COVER.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Abstrak) ABSTRAK.pdf - Published Version Download (256kB) | Preview
	Text (Bab I) BAB I.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (239kB)
	Text (Bab II) BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (534kB)
	Text (Bab III) BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (717kB)
	Text (Bab IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (512kB)
	Text (Bab V) BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (220kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (223kB)
	Text (Lampiran) LAMPIRAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Energi terbarukan seperti bioetanol merupakan salah satu bentuk bioenergi yang dianggap memiliki potensi dalam mengurangi limbah dan memanfaatkan sumber daya lokal. Limbah kulit nangka merupakan salah satu sumber biomassa yang memiliki potensi untuk dikonversi menjadi glukosa karena mengandung selulosa dalam jumlah yang cukup tinggi. Selulosa dapat dipecah menjadi glukosa melalui proses hidrolisis menggunakan asam, seperti asam sulfat (H₂SO₄) agar dapat memutus ikatan glikosidik dalam struktur selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam dan waktu hidrolisis serta menganalisis karakteristik bioetanol yang dihasilkan. Hidrolisis dilakukan dengan variasi konsentrasi H₂SO₄ sebesar 2%, 2,5%, 3%, 3,5%, dan 4% pada suhu 100°C dengan waktu hidrolisis 60 dan 120 menit. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi H₂SO₄ 3% dengan waktu hidrolisis 120 menit menghasilkan kadar glukosa tertinggi sebesar 8,5%. Analisis menunjukkan bahwa karakteristik bioetanol skala mini plant lebih baik dibandingkan skala laboratorium. Hal tersebut dapat terjadi karena pada skala mini plant, proses produksi bioetanol dilakukan dengan sistem yang lebih terkontrol dan efisiensi pemisahan serta pemurniannya yang lebih tinggi. Pada skala mini plant, kadar etanol mencapai 18,36% dengan viskositas 0,0137 P, pH 7, dan densitas 0,85 g/mL. Hasil ini mengindikasikan bahwa limbah kulit nangka berpotensi sebagai bahan baku alternatif dalam produksi bioetanol yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Kata Kunci: Bioetanol, Kulit Nangka, Hidrolisis, Glukosa, H2SO4

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Bioetanol, Kulit Nangka, Hidrolisis, Glukosa, H2SO4
Subjects:	T Technology > TP Chemical technology
Divisions:	Chemical Engineering > Undergraduate Theses
Depositing User:	Pustaka Teknik Kimia
Date Deposited:	11 Aug 2025 08:49
Last Modified:	11 Aug 2025 08:49
URI:	http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/17347

Actions (login required)

View Item