RANCANG BANGUN ALAT PENGOLAHAN AIR PAYAU MENJADI AIR BERSIH (Ditinjau Dari PengaruhVariasipH Air PayauTerhadapPenurunanKandunganSalinitas, Fe dan Kesadahan Pada Unit Pengolahan Air Payau )

ALPITANSYAH, RACHMAD BAYU (2020) RANCANG BANGUN ALAT PENGOLAHAN AIR PAYAU MENJADI AIR BERSIH (Ditinjau Dari PengaruhVariasipH Air PayauTerhadapPenurunanKandunganSalinitas, Fe dan Kesadahan Pada Unit Pengolahan Air Payau ). Other thesis, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA.

[img]
Preview
Text
FILE 1 Rachmad Bayu Alpitansyah.pdf

Download (384kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I Rachmad Bayu A.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II Rachmad Bayu A.pdf

Download (400kB) | Preview
[img] Text
BAB III Rachmad Bayu A.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (887kB)
[img] Text
BAB IV Rachmad Bayu A.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (333kB)
[img]
Preview
Text
BAB V Rachmad Bayu A.pdf

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (154kB) | Preview

Abstract

Rachmad Bayu Alpitansyah, 2020. 47 Halaman, 4 Tabel, 20 Gambar, 4 Lampiran. Perairan payau adalah suatu badan air setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka, dipengaruhi oleh gerakan pasang surut, dimana air laut bercampur dengan air tawar. Air payau mengandung antara 0,5 – 30 gram garam per liter. Air payau umumnya mengandung senyawa koloid yang bercampur dengan rasa payau dan sedikit asin yang tidak bisa digunakan sebagai cadangan air bersih.Untuk menanggulangi permasalahan tersedianya air bersih di masyarakat maka dilakukan penelitian pengolahan air payau menggunakan teknologi Elektrokoagulasi. Penelitian dilakukan dengan merancang dan membuat unit pengolahan air payau yang terdiri dari unit pre-treatment dan unit Elektrokoagulasi sebagai inti pengolahannya.Untuk ukuran dari reaktor elektrokoagulasi adalah panjang 25 cm, lebar 25 cm dan tinggi 20 cm. Elektroda yang digunakan adalah besi stainless steel dengan ukuran panjang 20 cm, 15 lebar cm, dan tebal 2 mm Unit pre-treatment terdiri dari proses koagulasi-aerasi,filtrasi,dansedimentasi.Kelebihan metode elektrokoagulasi dibandingkan dengan metode lain yang pernah dilakukan adalah tidak perlu ada penambahan bahan kimia untuk mengikatlogam dan bahan organik dalam limbah cair, sehingga tidak memberikan dampak negatip atau efek samping terhadap lingkungan (Jumpatong, 2006).Pada penelitian ini, dilakukan variasipH pada proses koagulasi. Hal inikarena pH, seperti juga dosiskoagulan yang digunakan dan waktupengadukan, merupakan faktor yangmempengaruhi kualitas koagulasi. Variasiini bertujuan untuk mendapatkan suhu danpH yang optimum untuk proses koagulasi,yang akhirnya dapat diaplikasikan untukmeningkatkan kinerja unit dan kualitas air olahan.Pengujian kinerja alat dilakukan dengan mengisi 10 liter air payau ke dalam reaktor elektrokoagulasi dan untuk setiap pengujian digunakan tegangan elektroda 10volt dan 12 volt. Variasi pH yang digunakan yaitu 6, 6,5, 7 dan 7,5. Hasil optimum pada pengukuran salinitas, Besi (Fe) dan Kesadahan menunjukkan bahwa pada penggunaan teganganelektroda12 volt dan variasi pH 7,5 didapatkan kadar salinitas dari 17,32 ppt menjadi 9,73 ppt dan Kesadahan dari 527,1 mg/L menjadi 306,6 mg/L. Sedangkan Besi didapatkan optimum pada tegangan 12 volt dan pH 7 dari 8,08 mg/L menjadi 0,98 mg/L, dikarenakan Besi hanya bisa dioksidasi pada pH 3,5-7.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Air Payau, Air Bersih, Elektrokoagulasi, VariasiPh, Elektroda
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Chemical Engineering > Undergraduate Theses
Depositing User: Mr Bambang Anthony
Date Deposited: 13 Sep 2021 01:17
Last Modified: 13 Sep 2021 01:18
URI: http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/9407

Actions (login required)

View Item View Item