FERNANDO, BIMA (2022) APLIKASI MINYAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) HASIL MASERASI MENGGUNAKAN ETANOL SEBAGAI ADISI BIBIT PARFUM YANG DIKEMAS DALAM BENTUK ROLL ON. Other thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
|
Text
A. Cover, Halaman Pengesahan, Abstrak, Motto, Kata Pengantar, Daftar Isi.pdf Download (508kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
B. BAB I.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
C. BAB II.pdf Download (226kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB III METODOLOGI PENELITIAN)
D. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (224kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
E. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (133kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
F. BAB V.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
G. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text (Lampiran)
H. LAMPIRAN.pdf Download (13MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan buah pepaya yang pada umumnya daging buahnya dikonsumsi, namun biji pepaya juga bisa dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi minyak biji pepaya. Biji pepaya memiliki kandungan asam lemak seperti asam oleat sebesar 71,60%. Dalam kosmetik, asam oleat digunakan sebagai bahan pembersih dan penambah tekstur. Ini adalah salah satu asam lemak yang lebih stabil, dan memiliki kemampuan unik untuk mempertahankan efektivitas bahan yang lebih halus seperti antioksidan dengan membantu melindunginya dari degradasi cahaya dan udara. Untuk pengambilan minyak biji pepaya, dilakukan metode ekstraksi maserasi, umumnya ekstrasi metode maserasi menggunakan suhu ruang dalam prosesnya, prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana dan tidak dipanaskan sehingga bahan alam tidak menjadi terurai. Pelarut yang digunakan yaitu etanol, karena memiliki titik didih rendah juga tidak berbahaya dan memiliki nilai kepolaran tinggi yang mampu melarutkan lemak, asam lemak, minyak, karbohidrat, senyawa resin dan senyawa organik lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimal minyak biji pepaya pada proses maserasi, mengetahui kualitas minyak biji pepaya, dan mengetahui produk parfum yang optimal. Untuk proses maserasi dilakukan dengan variasi waktu 624 jam, 1024 jam, dan 1424 jam, diperoleh hasil minyak biji pepaya sebesar 14 ml, 23 ml, dan 31 ml. Uji kualitas minyak biji pepaya dilakukan berdasarkan standar mutu dari Nature In Bottle, USA dengan parameter yang diuji adalah uji penampilan (kuning pucat – emas kehijauan), uji bau (ringan), uji bilangan penyabunan (180 – 200 mgKOH/g), uji bilangan asam (maksimal 0,8 mgKOH/g), dan uji bilangan asam lemak bebas (maksimal 0,4%). Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh hasil uji penampilan memenuhi standar mutu, uji bau memenuhi standar mutu, uji bilangan penyabunan 18,325 mgKOH/g, uji bilangan asam 0,7090 mgKOH/g, dan uji bilangan asam lemak bebas 0,3570% yang juga memenuhi standar mutu. Produk parfum yang optimal diperoleh dengan formula 1:2,5, hasil ini diperoleh setelah dilakukannya uji organoleptik jenis hedonik terhadap 50 orang panelis, dimana ada 5 formula yang diujikan yaitu 1:1 ; 1:1,5 ; 1:2 ; 1:2,5 ; 1:3.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biji Pepaya, Maserasi, Minyak Biji Pepaya, Parfum, Uji Organoleptik |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Chemical Engineering > Undergraduate Theses |
Depositing User: | Mr M. Tommy Trianda |
Date Deposited: | 17 Mar 2023 01:30 |
Last Modified: | 17 Mar 2023 01:30 |
URI: | http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/13073 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |