ANALISIS PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN METODE BREAK-EVEN POINT PADA PEMPEK DAN MODEL LALA 26 ILIR PALEMBANG

KHOTIMAH, HUSNUL (2020) ANALISIS PERENCANAAN LABA MENGGUNAKAN METODE BREAK-EVEN POINT PADA PEMPEK DAN MODEL LALA 26 ILIR PALEMBANG. Other thesis, POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA.

[img]
Preview
Text
file I (Cover dll).pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
file II (BAB I).pdf

Download (426kB) | Preview
[img]
Preview
Text
File III (BAB II).pdf

Download (440kB) | Preview
[img] Text
File IV (BAB III).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (399kB)
[img] Text
File V (BAB IV).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (549kB)
[img]
Preview
Text
File VI (BAB V).pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text
File VII (Daftar Pustaka).pdf

Download (102kB) | Preview

Abstract

Laporan akhir ini berjudul “Analisis Perencanaan Laba Menggunakan Metode Break-Even Point Pada Pempek Dan Model Lala 26 Ilir Palembang”. Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui Pengklasifikasian perilaku biaya untuk proses produksi yang dikeluarkan, Perhitungan Break-Event Point dalam jumlah unit dan rupiah serta Analisis perencanaan laba pada Pempek dan Model Lala 26 Ilir Palembang. Metode analisis data yang dibuat penulis dalam laporan akhir ini yaitu dengan menggunakan metode kualiltatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa Pempek dan Model Lala 26 Ilir Palembang terlebih dahulu mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan seperti biaya tetap dan biaya berubah, lalu Break-Even Point (BEP) dalam unit dan rupiah untuk pempek campur sebanyak 1.413.000 unit dan Rp. 1.413.146.520, sedangkan untuk model dan tekwan sebanyak 59.040 porsi dan Rp. 592.047.720 jumlah produk pempek yang harus terjual agar mencapai titik Break-Even Point (BEP) pada tahun 2017, sedangkan 1.328.040 unit dan Rp. 1.328.357.880, sedangkan untuk model dan tekwan sebanyak 55.800 porsi dan Rp. 558.759.600 jumlah produk pempek yang harus terjual agar mencapai titik Break-Even Point (BEP) pada tahun 2018 serta 1.265.040 unit dan Rp. 1.265.102.640, sedangkan untuk model dan tekwan sebanyak 53.640 porsi dan Rp. 538.159.680 jumlah produk pempek yang harus terjual agar mencapai titik Break-Even Point (BEP) pada tahun 2019, untuk mendapatkan laba sebesar Rp. 1.000.000/hari untuk produk pempek campur dan Rp. 1.200.000/hari untuk produk model dan tekwan maka jumlah unit dan rupiah yang harus terjual sebanyak 2.408.040 dan Rp. 2.407.960.080 untuk produk pempek campur dan sebanyak 111.960 dan Rp. 1.122.307.200 untuk produk model dan tekwan pada tahun 2020.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Break-Even Point (BEP), Perencanaan Laba, Pempek
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Business Management > Undergraduate Theses
Depositing User: Mr Bambang Anthony
Date Deposited: 16 Sep 2021 01:29
Last Modified: 16 Sep 2021 01:29
URI: http://eprints.polsri.ac.id/id/eprint/9603

Actions (login required)

View Item View Item